Stroke adalah penyakit yang sangat berbahaya, dimana selain dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, stroke juga dapat menyebabkan kematian. Stroke dapat terjadi jika otak kekurangan suplai darah yang membawa nutrisi dan oksigen atau dapat juga terjadi jika pembuluh darah diotak pecah dan menyebabkan pedarahan pada otak.

Saat ini penderita stroke terus bertambah, penderitanya saat ini tidak saja orang tua, melainkan banyak orang dengan usia produktif juga banyak menderita stroke. Banyaknya penderita stroke pada usia produktif akhir-akhir ini diakibatkan oleh pola hidup atau kebiasaan yang buruk. Salah satunya adalah pola makan yang tidak sehat sebagai imbas dari industri makanan yang tumbuh sangat pesat, yang mendorong munculnya produk makanan siap saji yang banyak mengandung lemak jenuh, dimana dapat mempengaruhi tekanan darah, kolesterol dan timbunan lemak di tubuh.

Para peneliti kesehatan menyimpulkan bahwa memiliki tekanan darah tinggi, kadar kolesterol  yang tinggi, penyakit diabetes dan orang dengan obesitas lebih cenderung dapat terkena penyakit stroke. Untuk itu perubahan gaya hidup perlu dilakukan untuk mengurangi risiko dan mencegah stroke. Mengenali serangan stroke juga dapat membantu mencegah kerusakan yang lebih parah pada otak dan dampak dari serangan stroke itu sendiri.

Stroke sendiri adalah penyakit yang dapat dicegah, yaitu dengan melakukan perubahan kebiasaan sehari-hari atau gaya hidup. Hal ini meliputi dari perubahan pola makan, yaitu dengan membiasakan lebih banyak memakan sayuran dan buah-buahan. Selanjutnya adalah dengan mulai rutin beroalahraga, serta berhenti merokok atau mengkomsumsi minuman beralkohol jika Anda memiliki kebiasaan seperti itu.

Tanda dan Gejala Stroke 

Tanda dan gejala stroke bervariasi dari orang ke orang tapi biasanya dimulai secara tiba-tiba. Karena berbagai bagian otak Anda mengendalikan berbagai bagian tubuh Anda, gejala Anda akan bergantung pada bagian otak Anda yang terkena dampak dan tingkat kerusakannya. Gejala stroke utama bisa diingat dengan kata FAST yang berarti Face-Arms-Speech-Time (Wajah-Lengan-Bicara-Waktu):

• Wajah - wajah orang yang terkena serangan stroke mungkin miring di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum atau mulut atau matanya mungkin terkulai.
• Lengan - orang dengan serangan stroke mungkin tidak dapat mengangkat satu atau kedua lengan dan menahannya di atas karena lengan menjadi lemah atau mati rasa
• Bicara – orang dengan stroke mungkin tidak jelas saat berbicara atau terdengar kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meski sadar.
• Waktu – waktu adalah bagian terpenting bagi orang yang tekena serangan stroke, dimana semakin cepat orang tersebut endapatkan perawatan maka semakin sedikit kerusakan yang terjadi pada otak. Untuk itu segera bawa ke rumah sakit atau menghubungi ambulans.

Penting bagi setiap orang untuk menyadari tanda dan gejala ini. Jika Anda tinggal dengan orang dalam kelompok berisiko tinggi, seperti seseorang yang telah berusia lanjut atau menderita diabetes atau tekanan darah tinggi, dapat sangat membantu mereka untuk mendapatkan perawatan secepatnya.

Gejala dalam tes FAST dapat mengidentifikasi sekitar 9 dari 10 penderita stroke. Tanda dan gejala lain mungkin termasuk:

• Mati rasa atau kelemahan yang mengakibatkan kelumpuhan dari satu sisi tubuh
• Tiba-tiba kehilangan penglihatan
• Merasakan pusing
• Masalah komunikasi, kesulitan berbicara dan memahami apa yang orang lain katakan
• Masalah dengan keseimbangan dan koordinasi
• Kesulitan menelan
• Sakit kepala mendadak dan parah, tidak seperti yang pernah terjadi sebelumnya, terutama jika dikaitkan dengan kekakuan leher
• Pingsan (dalam kasus yang parah).

Diagnosis Penyakit Stroke

Stroke biasanya didiagnosis dengan mempelajari gambaran otak (brain imaging) dan melakukan tes fisik. Dokter mungkin memeriksa penyebab stroke dengan melakukan tes darah untuk menentukan tingkat kolesterol dan kadar gula dalam darah, memeriksa denyut nadi untuk mendeteksi detak jantung yang tidak teratur dan melakukan pengukuran tekanan darah.

Bahkan jika gejala fisik stroke sudah jelas, pencitraan otak juga harus dilakukan untuk menentukan:

• Mengetahui apakah stroke disebabkan oleh arteri yang tersumbat atau pembuluh darah yang pecah
• Bagian otak mana yang terkena
• Seberapa parah stroke itu terjadi
• Risiko serangan iskemik transien (TIA).
• Untuk menentukan pengobatan yang berbeda yang disesuaikan untuk setiap jenis stroke, sehingga diagnosis yang cepat akan membuat perawatan menjadi lebih mudah.

Dua metode umum yang digunakan untuk pencitraan otak adalah pemindaian tomografi komputer (CT) dan pemindaian resonansi magnetik (MRI). Tes dengan CT scan yang menggunakan sinar-X dapat memberikan banyak gambar untuk membuat gambar otak secara tiga dimensi (3D) yang lebih rinci. Sedangkan pemindaian MRI menggunakan medan magnet dan gelombang radio yang kuat dapat menghasilkan gambar terperinci bagian dalam otak.

Jenis pemindaian yang mungkin Anda dapatkan di rumah sakit bergantung pada gejala Anda. Jika Anda dicurigai mengalami stroke berat, CT scan cukup untuk mengidentifikasi apakah stroke disebabkan oleh perdarahan atau pembekuan. Ini lebih cepat daripada pemindaian MRI dan meningkatkan kemungkinan pemberian pengobatan dengan cepat seperti obat pengencer darah (trombolisis) yang dapat digunakan dalam kasus yang tepat namun memerlukan waktu yang terbatas dan memerlukan hasil pemindaian sebelum perawatan dapat diberikan dengan aman.

Bagi orang dengan gejala yang lebih kompleks, dimana luas atau lokasi kerusakan tidak diketahui, dan pada pasien yang telah sembuh dari TIA, pemindaian MRI lebih tepat. Ini akan memberikan detail yang lebih besar pada jaringan otak, memungkinkan goresan yang lebih kecil, atau lebih tidak biasa untuk diidentifikasi.

Seorang pasien dengan dugaan stroke harus menerima pemindaian otak dalam waktu 24 jam. Beberapa pasien harus dipindai dalam waktu satu jam, terutama mereka yang:

• Mungkin mendapatkan manfaat dari obat penghilang bekuan darah (trombolisis) seperti pengobatan alteplase atau antikoagulan dini.
• Sudah menjalani perawatan antikoagulan.
• Memiliki tingkat kesadaran yang lebih rendah.

Mengobati Stroke dengan Obat Herbal Stroke Ringan dan berat Paling Ampuh

Memiliki penyakit stroke sering kali dapat menyebabkan penderitanya mengalami tekanan dan depresi karena untuk beraktivitas mereka memerlukan bantuan orang lain. Namun bagi Anda atau memiliki keluarga yang terkena stroke, kami menyarankan bagi Anda untuk menggunakan obat herbal stroke ringan dan berat yang terdiri dari K-Muricata, Amazon Plus, dan Amazon berries.  Tidak perlu diragukan lagi khasiatnya karena telah terbukti menyembuhkan banyak penderita stroke. Berikut khasiat masing-masing dari ketiganya:

K-Muricata

K-Muricata adalah obat herbal stroke paling ampuh yang bentuknya seperti teh celup dengan komposisi tanaman keladi tikus dan daun sirsak. Kedua tumbuhan tersebut dapat memberikan efek sitoktoksik yaitu kemampuan dalam menyaring racun dan zat-zat berbahaya lainny. Efek sitotoksik dinyatakan memiliki kemampuan 10 kali lebih baik dibandingkan detoksifikasi.

Amazon Plus

Amazon Plus adalah obat herbal stroke paling mujarab yang berkomposisikan Acai berry, Blueberry, Zaitun, Merah delima, Kulit manggis dan tomat. Amazon Plus sangat bermanfaat dalam meningkatkan daya tahan tubuh, selain itu Amazon Plus juga dapat mencegah radikal bebas masuk kedalam tubuh dan dapat mengatasi penyumbatan pada pembuluh darah, serta dapat meregenerasi sel-sel yang mengalami kerusakan atau mati. Anak-anak pasti sangat suka dengan rasanya yang bergitu nikmat.

Amazon Berries

Amazon Berries yang banyak mengandung nutrisi dan vitamin, berguna untuk membantu proses penyembuhan. Selain itu juga obat herbal stroke ringan berat ampuh Amazon Berries membantu menyehatkan proses pencernaan, meningkatkan struktur pembuluh darah dan meningkatkan stamina tubuh.

Itulah ketiga obat herbal stroke ringan dan berat yang dapat diandalkan untuk mengobati penyakit Anda. Semoga bermanfaat.

Sumber : https://www.herbalindonesia.atavist.com/obat-herbal-stroke-paling-ampuh